Penelitian ini menganalisis kemampuan literasi informasi (Information Literacy/IL) mahasiswa dari empat kelompok disiplin ilmu: STEM, humaniora, ilmu sosial, dan general studies. Pengukuran dilakukan menggunakan Threshold Achievement Test for Information Literacy (TATIL), sebuah tes standar yang menilai kemampuan dan disposisi literasi informasi berdasarkan kerangka kerja ACRL.
1.1 Latar Belakang
Literasi informasi menjadi keterampilan penting dalam pendidikan tinggi, dunia kerja, hingga kehidupan sehari-hari. Namun, paparan mahasiswa terhadap pengajaran IL tidak merata. Beberapa disiplin, seperti humaniora, lebih sering mendapatkan instruksi IL dibanding STEM atau ilmu sosial. Ketidakmerataan ini berpotensi menciptakan kesenjangan kemampuan IL antar kelompok mahasiswa.
1.2 Metode
Penelitian dilakukan terhadap 2.539 mahasiswa dari Texas A&M University. Setiap peserta secara acak ditugaskan mengerjakan satu modul TATIL dari empat modul utama:
a. Evaluating Process & Authority (EP&A)
b. Strategic Searching (SS)
c. Research & Scholarship (R&S)
d. Value of Information (VoI)
Analisis dilakukan menggunakan regresi multivariat untuk mengukur perbedaan skor antar disiplin.
1.3 Hasil Utama
Sebagian besar mahasiswa berada pada level “College Ready”, menunjukkan bahwa mereka memiliki dasar literasi informasi yang cukup.
- Mahasiswa humaniora mendapatkan skor tertinggi dibanding semua kelompok lain pada sebagian besar modul dan indikator.
- Mahasiswa STEM menunjukkan keunggulan pada keterampilan pencarian strategis (SS), kemungkinan karena latar belakang mereka yang akrab dengan logika dan struktur pencarian berbasis Boolean.
- Mahasiswa ilmu sosial tertinggal dari STEM dalam banyak hasil pengukuran, termasuk evaluasi sumber, pencarian, dan pemahaman proses riset.
- Mahasiswa general studies memiliki skor terendah, terutama dalam kemampuan mengevaluasi otoritas sumber.
Perbedaan perilaku (dispositions) antar kelompok jauh lebih kecil dibanding perbedaan pengetahuan. Artinya, meskipun keterampilan teknis berbeda, pola perilaku terkait literasi informasi relatif serupa.
1.4 Pembahasan
Keunggulan mahasiswa humaniora dapat dijelaskan oleh tingginya intensitas penggunaan sumber pustaka dan kolaborasi erat antara perpustakaan dan disiplin tersebut.
- Kinerja kuat mahasiswa STEM pada strategi pencarian mengindikasikan pengaruh kurikulum berbasis logika dan pemecahan masalah.
- Skor rendah mahasiswa ilmu sosial menunjukkan perlunya kolaborasi lebih erat antara dosen dan pustakawan dalam integrasi IL pada kurikulum.
- Mahasiswa general studies membutuhkan dukungan tambahan, terutama terkait evaluasi kredibilitas informasi.
Lemire, S., Xu, Z., Dorsey, L. G., Hahn, D. (2025). A comparative analysis of college student information literacy skills by disciplinary group. The Journal of Academic Librarianship.
.png)