Dorongan Digital Indonesia Memerangi Krisis Literasi



   Oleh:Yonanda, Deny Firmansyah Choiriyah, Ilmi Usrotin 

. Dorongan Digital Indonesia Memerangi Krisis Literasi

Pendidikan merupakan hak penting setiap warga negara. Dikatakan bahwa semua warga negara berhak menerima pendidikan yang layak, sistem pendidikan mengutamakan keimanan, ketakwaan, dan kehidupan bermasyarakat yang taat hukum. Indonesia memiliki minat membaca terendah di kawasan ASEAN. Berdasarkan studi UNESCO, Indonesia memiliki minat membaca terendah di kawasan ASEAN. Angka melek huruf penduduk Indonesia hanya 0,001% yang berarti hanya satu dari seribu yang berminat membaca. Angka tersebut masih tertinggal jauh dibandingkan negara lain, yakni Singapura yang sebesar 0,45 persen. Berdasarkan studi Central Connecticut State University pada bulan Maret 2016, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara dalam hal literasi.

Minimnya budaya membaca di Indonesia merupakan permasalahan yang sangat serius karena budaya membaca mempunyai peranan penting dalam memperkuat dan mengembangkan peradaban negara. Krisis budaya membaca di Indonesia saat ini tengah menarik perhatian masyarakat. Sistem pendidikan yang baik diharapkan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang mempunyai sifat dan kemampuan beradaptasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Membangun masyarakat dan bangsa yang cerdas merupakan suatu tonggak penting, bahkan sumber daya terpenting bagi pembangunan suatu bangsa dan negara. Pasal 3 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 1 Tahun 2003, UU Nomor 20 dengan jelas menyebutkan bahwa peran pendidikan nasional adalah mengembangkan keterampilan, membentuk karakter, dan menciptakan landasan berharga bagi peradaban bangsa.

Generasi penerus bangsa hendaknya tumbuh dari sistem pendidikan yang baik, kompeten dan mampu beradaptasi dalam masyarakat, bangsa dan negara. Terciptanya masyarakat dan bangsa yang cerdas merupakan sebuah langkah maju yang besar bahkan menjadi modal utama bagi pembangunan bangsa dan negara. Sejalan dengan itu, dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dengan jelas disebutkan bahwa pendidikan nasional mempunyai fungsi mengembangkan kemampuan, membentuk watak dan peradaban suatu bangsa, sebagai ras yang layak untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. kehidupan, untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang kompeten. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi diri melalui pembelajaran dan/atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Kabupaten Sidoarjo memiliki perpustakaan daerah dimana perpustakaan tersebut menjalankan layanan sirkulasi sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat. Berdasarkan observasi dan wawancara awal yang dilakukan didapati minimnya minat baca dan kunjungan masyarakat setempat serta peminjaman buku. Jumlah pengunjung di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo yaitu sebagai berikut :

Table 1.Jumlah Pengunjung di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo

TahunJumlah Pengunjung (Orang)Total
PelajarMahasiswaGuruPNSPegawai SwastaTNI/POLRILain-Lain
20213.2634.982154538037156.058165.320
202230.6334.9671.2323903.2769145.751186.258
202337.4633.3091.5881.0733.858084.245131.536

Berdasarkan tabel di atas. Jumlah pengunjung di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2021 sebanyak 165.320 orang pengunjung, pada tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi sebanyak 186.258 orang pengunjung, namun pada tahun 2023 mengalami penurunan menjadi sebanyak 131.536 orang pengunjung. Pada tahun 2021 pengunjung didominasi oleh mahasiswa sedangkan pada tahun 2022 dan 2023 pengunjung didominasi oleh pelajar. Para pengunjung datang ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo bertujuan untuk sekedar membaca buku maupun melakukan peminjaman buku.

Table 2.Jumlah Peminjaman Buku di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo

PeminjamJumlah
LakiPerempuan
Pelajar14.47040.456
Mahasiswa5.77320.524
Guru6141.887
Swasta4.3604.592
Lain-Lain1.4994.198
PNS391279
TNI/POLRI693

Berdasarkan tabel mengenai jumlah peminjam di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo di atas dapat diketahui bahwa jumlah peminjam buku paling banyak yaitu pada pelajar yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 40.456 orang sedangkan jumlah peminjam buku paling sedikit yaitu pada TNI/POLRI yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 3 orang. Tugas pokok bagian sirkulasi meliputi pelayanan peminjaman buku perpustakaan, pengembalian buku yang dipinjam, dan statistik pengunjung. Tanggung jawab dan fungsi perpustakaan sangat bergantung pada jenis perpustakaannya, apakah perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah, atau perpustakaan universitas. Meskipun pelayanan kepada masyarakat diberikan tanpa memandang ras, usia, dan jenis kelamin, landasan pendidikan memerlukan koleksi perpustakaan yang beragam.

Berdasarkan hasil observasi awal di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo ditemukan bahwa pada tahun 1992, terjadi perubahan struktur pada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, sehingga organisasi dan tata laksana tidak lagi mengelola perpustakaan, tetapi berdasarkan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992, hak penyelenggaraan perpustakaan diberikan kepada Departemen Hubungan Masyarakat (HUMAS) yang dalam struktur baru termasuk dalam Bagian Dokumen dan Pelayanan Perpustakaan. Semenjak dikelola Bagian Humas, Perpustakaan Umum yang semula bertempat di Gedung Joeang ‘45, mulai tanggal 28 Januari 1994 (bertepatan dengan HUT Sidoarjo ke 135) berpindah di lokasi baru Jalan Jaksa Agung R Suprapto 5 Sidoarjo, menempati gedung tersendiri dengan luas kurang lebih 162 m2 dan pada bulan September 1997 berdasarkan Keputusan Bupati No. 546 Tahun 1996.

Peraturan Daerah Kabupaten Sidoarjo Nomor 104 Tahun 2016 “Pedoman Penyelenggaraan Literasi di Kabupaten Sidoarjo” mengatur bahwa setiap satuan pendidikan, masyarakat dan keluarga wajib menumbuhkan budaya literasi. Mengacu pada kemampuan membaca, menulis, dan berpikir dengan menggunakan sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori.Analisis literasi media digital ini mengevaluasi konten media berdasarkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap media.

Table 3.Data Media Digital Masyarakat Kabupaten Sidoarjo Tahun 2020 No,Kegiatan,Jumlah, dan Data (Persentase)

NoKegiatanJumlah Data (Persentase)
1Kemampuan Untuk Mencari Informasi83,15%
2Komunikasi Efektif81,36%
3Kolaborasi76,14%
4Kehadiran Digital71,81%
5Berpikir Kritis dan Evaluasi84,66%
6Kreativitas82,77%
7Keterampilan Praktis yang Efektif82,27%
8Budaya, Sosial, dan Etika82,45%

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa tingkat penetrasi digital di Kabupaten Sidoarjo hanya sebesar 71,81%, dapat dikatakan bahwa angka melek huruf di Kabupaten Sidoarjo masih rendah. Pemerintah masih perlu berupaya mengoptimalkan dampaknya terhadap masyarakat luas, khususnya di sektor pendidikan, dengan memperkenalkan kehadiran digital agar mereka melek teknologi.

Saat ini Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo sudah menggunakan komputerisasi dalam pengelolaan layanan sirkulasi perpustakaan. Para pengunjung tidak akan butuh waktu yang lama untuk proses peminjaman buku karena hanya perlu menunjukkan buku yang akan dipinjam serta kartu anggota seperti Kartu Tanda Mahasiswa (KTM). Namun jika mati lampu para pengunjung tidak akan dapat melakukan peminjaman karena komputer yang digunakan padam dan sistem juga tidak dapat bekerja Minat membaca merupakan suatu kepedulian yang kuat dan mendalam terhadap kegiatan membaca serta disertai rasa senang, sehingga membimbing individu untuk membaca secara sadar. Minat membaca merupakan salah satu kunci penting bagi seseorang untuk memperoleh pengetahuan informasi. Namun saat ini penanaman minat membaca masyarakat belum banyak dilakukan karena kurangnya kemauan, kemauan dan dorongan masyarakat. Dengan meningkatkan minat membaca masyarakat maka dapat menambah pengetahuan, bahasa dan makna yang terkandung dalam kata-kata. Namun rendahnya minat membaca masyarakat menjadi kendala.

Perpustakaan tidak berdiri sendiri tetapi mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat sekitar. Artinya keberadaannya selalu berkaitan dengan masyarakat, dan jika perpustakaan umum maka tentunya selalu berkaitan dengan masyarakat di wilayah dimana perpustakaan itu berada, baik itu di RT, RW, desa, kota atau suatu tempat. daerah. Jika perpustakaan berada dalam suatu lembaga maka akan dikaitkan dengan anggota lembaga tersebut, atau jika perpustakaan sekolah atau perguruan tinggi, keberadaannya tentu akan selalu dikaitkan dengan anggota sekolah atau perguruan tinggi yang bersangkutan. Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca. Pertama, penyakit yang diturunkan dari orang tua. Mulai dari kakek dan neneknya, ia tidak menyukai membaca, suatu sifat yang diturunkan ke generasi berikutnya. Ini disebut determinisme genetik. Kedua, sebagian orang tidak suka membaca karena dibesarkan oleh orang tuanya yang tidak pernah mendekatkan mereka pada membaca. Ia tidak suka membaca karena orang tuanya tidak memberikan teladan baginya. Pengalaman masa kecil dan masa kanak-kanak pada dasarnya membentuk kecenderungan pribadi dan kepribadian. Ini disebut determinisme psikologis. Ketiga, determinisme lingkungan pada dasarnya mengatakan bahwa seseorang tidak suka membaca karena atasan atau bawahannya, teman, guru, atau dosennya tidak suka membaca.

Perpustakaan identik dengan pelayanan. Pelayanan di sini merujuk pada pengguna layanan perpustakaan. Pelayanan informasi perpustakaan dapat dikatakan erat kaitannya dengan pelayanan peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan. Pelayanan peminjaman merupakan kegiatan kerja perpustakaan yang memberikan bantuan kepada pembaca perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Kegiatan kerja ini sering disebut dengan “sirkulasi”, artinya peredaran koleksi perpustakaan kepada pengguna. Dalam ilmu perpustakaan, istilah sirkulasi sering juga disebut dengan layanan peminjaman. Namun pengertian layanan sirkulasi sebenarnya mencakup segala bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan koleksi perpustakaan secara cepat dan tepat waktu untuk kepentingan pengguna layanan perpustakaan.

Sirkulasi merupakan kegiatan pelayanan yang menangani peminjaman, pengembalian, pendaftaran anggota, penetapan denda, pemesanan bahan pustaka yang akan dipinjam, pemindahtanganan bahan pustaka bekas, dan pencatatan penggunaan koleksi hingga membuat statistik penggunaan bahan pustaka. Hampir semua jenis perpustakaan yang melaksanakan kegiatan pelayanan menyediakan layanan sirkulasi karena layanan sirkulasi merupakan kegiatan utama dalam memberikan layanan perpustakaan. Dikatakan bahwa salah satu indikator terpenting keberhasilan perpustakaan adalah layanan peminjamannya. Mengenai layanan sirkulasi perpustakaan, berikut ini adalah tabel jumlah peminjaman buku di Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoarjo. Jabatan pegawai yang terkait dengan layanan sirkulasi perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo yaitu sebagai berikut :

Table 4.Jabatan Pegawai yang Terkait dengan Layanan Sirkulasi Perpustakaan di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo

JabatanJumlah
Kepala Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan1 orang
Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca1 orang
Pustakawan Ahli Muda Sub Koordinator Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan1 orang
Pustakawan Ahli Muda Sub Koordinator Pelayanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan1 orang
Pustakawan Ahli Muda Sub Koordinator Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan1 orang
Pengelola Perpustakaan3 orang
Pustakawan Pelaksana3 orang

Berdasarkan tabel 4 di atas maka dapat dapat diketahui bahwa jabatan pegawai yang terkait dengan layanan sirkulasi perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo meliputi : Kepala Bidang Pengolahan, Layanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan; Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Gemar Membaca; Pustakawan Ahli Muda Sub Koordinator Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan; Pustakawan Ahli Muda Sub Koordinator Pelayanan dan Pelestarian Bahan Perpustakaan; Pustakawan Ahli Muda Sub Koordinator Pengembangan Koleksi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan; Pengelola Perpustakaan; dan Pustakawan Pelaksana.Bentuk-bentuk layanan sirkulasi perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo yaitu meliputi : peminjaman bahan pustaka, pengembalian bahan pustaka, keanggotaan, dan statistik pengunjung atau peminjam. Lokasi dalam layanan sirkulasi perpustakaan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Sidoarjo yaitu meliputi : Pusat; UJLP; Bolam; RBA; Torpin; MPK; Sidira; Web, dan Car free day.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Mega Prasrihamni, Zulela dan Edwita (2022) menunjukkan bahwa kecintaan membaca harus terus ditingkatkan dan menjadi budaya pencerahan bagi seluruh generasi tanah air. Kurangnya minat membaca menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Upaya yang perlu dilakukan untuk menghindari fenomena rendahnya minat membaca adalah dengan mengoptimalkan kegiatan membaca dan menulis siswa sekolah dasar.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Cecep Wahyu Hoerudin (2022) menunjukkan bahwa untuk mewujudkan budaya literasi melalui peningkatan minat baca pada masyarakat desa bahwa secara umum kegiatan penyusunan dapat berjalan dengan lancar. Saran dari pengabdi yaitu berdasarkan hasil evaluasi pelatihan dan pendampingan mewujudkan budaya literasi melalui peningkatan minat baca pada masyarakat desa, dapat diketahui bahwa masih ada peserta yang belum memahami dengan baik. Maka dari itu perlu dilakukan kegiatan lanjutan dalam pelatihan dan pendampingan mewujudkan budaya literasi melalui peningkatan minat baca pada masyarakat desa.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rima Semiarty, Wildan Chaniago, Yulyfa Kurnia dan Aqsha Mutia Qalbi (2022) menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih memiliki minat membaca yang rendah. Dari poster tersebut, paket kebagian seluruh pulau dan desa Pisang. Tim merekrut lima mitra, antara lain pemerintah (RT/RW wilayah Pisang), perguruan tinggi (DPL dan mahasiswa Universitas Andalas), pengusaha (TSA Unand mewakili Tanoto Foundation), masyarakat lokal (warga Korok Gadang) dan media. . Implementasi kerjasama Departemen Pertahanan akan membantu mencapai tujuan pendirian Banana News Corner dan unit tempat tinggal proyek.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan Nasrullah (2022) menunjukkan bahwa mengembangkan minat membaca tidaklah mudah dan memerlukan upaya serta strategi sosial untuk memahami pentingnya minat membaca. Toko Buku Jenny adalah komunitas yang dirancang untuk memberikan cara menumbuhkan kecintaan membaca. Kedai Buku Zeni berperan penting dalam menumbuhkan minat membaca melalui berbagai program seperti KBJamming, Sajak Saja, Buku Terbuka, Penerbitan Buku dan Panggung Bahagia. Namun dalam meningkatkan minat baca, Kedai Buku Jenny menghadapi banyak kendala, antara lain anggaran operasional, keterbatasan tempat.



 

Previous Post Next Post

Contact Form